TRADING WITH PSRA (PRICE ACTION, SUPPORT RESISTANCE
ANALYSIS)
Price Action adalah suatu pola chart
murni ( clean chart ) yang dapat dijadikan pertimbangan dalam menentukan keputusan dalam trading dengan hanya menganalisa pola pergerakan harga. Indikator yang dipakai dalam hal ini hanyalah pergerakan harga, pola yang terbentuk termasuk OHLC (open, high, low dan close) sebuah candlestick.
Cara membaca pergerakan harga pasar dengan menggunakan formasi
candlestick telah diterapkan di negara asalnya Jepang sejak abad 18.
Pada saat itu chart candlestick digunakan untuk memprediksi pergerakan
harga beras. Munehisa Homma adalah seorang pedagang beras pada masa itu yang dianggap
sebagai pelopor metode tersebut. Ketika bursa saham di Jepang dimulai pada tahun 1870,
candlestick secara luas dipakai oleh para trader untuk menganalisa naik
turunnya saham-saham tertentu dari waktu ke waktu. Menurut Steve Nison, metode tersebut
kemungkinan dimulai setelah tahun 1850-an. Steve Nison sendiri adalah
salah seorang yang diketahui mempopulerkan metode analisis menggunakan
pola candlestick (candlestick pattern) ke “dunia barat” melalui bukunya
“Japanese Candlestick Charting Techniques”. Analis terkenal
Amerika Serikat Charles Dow pada tahun 1900-an juga ikut menggunakan
candlestick dalam memprediksi arah pergerakan harga saham hingga formasi
ini menjadi populer di seluruh dunia sampai sekarang.
Teknik analisis dengan menggunakan candlestick pattern sebenarnya
“mengubah” candlestick menjadi semacam “indikator”. Dengan mengenali
pola-pola tertentu, Anda bisa memperkirakan ke mana harga akan bergerak
selanjutnya.
Dalam penggunaan price action, perlu kita ketahui
bahwa sebuah formasi yang telah terbentuk, belum berarti itu adalah signal
trading yang bisa dikatakan akurat, kita harus selektif manakah sebuah sinyal
trading yang baik dan sinyal trading yang kurang baik. Pada dasarnya sinyal
trading yang dianggap baik adalah sinyal trading yang bisa mempunyai probabilitas
keuntungan yang tinggi.
Support resistance
Support merupakan suatu area level harga, dimana pada level tersebut demand (permintaan) cukup besar untuk menahan turunnya harga. Pada level ini, harga cenderung berhenti bergerak turun dan kemungkinan besar akan naik lagi. Bahasa praktisnya, support adalah level yang diperkirakan akan menahan pergerakan bearish (turun).1
Support bisa dikatakan juga suatu
tingkat harga dimana biasanya terjadi tekanan jual yang diimbangi oleh kenaikan pembelian, sehingga
harga menjadi balik arah ketas. Support dibentuk dengan menggambarkan garis yang menghubungkan minimal 2 (dua )
titik terendah yang sejajar dan ini adalah salah satu cara menentukan level support.2
Resistance merupakan suatu area level harga dimana pada level tersebut supply cukup besar untuk menghentikan naiknya harga. Pada level ini, harga cenderung berhenti bergerak naik dan kemungkinan besar akan turun lagi. Bahasa praktisnya, resistance adalah level yang diperkirakan akan menahan pergerakan bullish (naik).1
Resistance merupakan suatu area level harga dimana pada level tersebut supply cukup besar untuk menghentikan naiknya harga. Pada level ini, harga cenderung berhenti bergerak naik dan kemungkinan besar akan turun lagi. Bahasa praktisnya, resistance adalah level yang diperkirakan akan menahan pergerakan bullish (naik).1
Resistance bisa dikatakan juga suatu tingkat harga dimana biasanya tekanan beli diimbangi oleh kenaikan penjualan, sehingga kenaikan harga dapat tertahan ,bahkan menjadi balik arah kebawah. Jika support dibentuk dengan menggambarkan garis yang menghubungkan minimal 2 (dua ) titik terendah yang sejajar maka resistance dibentuk dengan menggambarkan minimal 2 (dua) titik tertinggi yang sejajar.2
Konsep ekonomi jika permintaan lebih besar dari penawaran maka harga akan naik dan jika penawaran lebih besar dari permintaan maka harga akan turun harus dipegang, karena disini kita berdagang bukan semata-mata main tebak-tebakan untuk mencari keberuntungan.
Reference
1. http://www.foreximf.com/belajar-forex/pemula/support-dan-resistance/
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar