Senin, 08 Agustus 2016

Candlestick

        Candlestick adalah sebuah teknik untuk memetakan pergerakan harga pasar, baik itu saham, komoditi maupun valas (forex). Teknik ini termasuk dalam kelompok analisis teknikal dan merupakan teknik tertua yang diciptakan oleh Munehisa Honma seorang pedagang beras (Jepang, 1724-1803) yang juga dikenal sebagai dewa pasar dengan dua buku karyanya Sakata Senho dan Soba Sani No Den. Kemudian pada tahun 1991, Steve Nison memperkenalkan teknik ini ke dunia barat dalam bukunya yang berjudul Japanese Candlestick Charting Technique. Analis terkenal Amerika Serikat Charles Dow pada tahun 1900-an juga ikut menggunakan candlestick dalam memprediksi arah pergerakan harga saham hingga formasi ini menjadi populer di seluruh dunia sampai sekarang.
       Teknik analisis dengan menggunakan candlestick pattern sebenarnya “mengubah” candlestick menjadi semacam “indikator”. Dengan mengenali pola-pola tertentu, Anda bisa memperkirakan ke mana harga akan bergerak selanjutnya.
        Candlestick berwarna hijau adalah candle bullish (naik) dan candle yang berwarna merah adalah candle bearish (turun). Perhatikan bahwa pada candle tersebut ada yang disebut body atau badan, yaitu selisih antara open dan close dan juga shadow (bayangan) / ekor yakni selisih antara high/low dan open close. Panjang body dan shadow ini dalam analisis memegang peranan yang sangat penting. Semakin panjang body dapat diartikan semakin jelas arah pasar dan semakin besar kekuatan. Semakin panjang shadow menunjukkan semakin besar tekanan balik yang diberikan pasar.
        Analisis menggunakan candlestick sangat populer dikalangan trader profesional saat ini, dan termasuk ilmu yang paling mendasar dari sebuah trading, oleh karena itu pemahaman tentang candlestick harus benar-benar diluar kepala. Hal awal yang perlu kita pelajari adalah bagaimana mengenal, membaca dan mengartikan dari sebuah candlestick.
      Dalam sebuah grafik candlestick terkandung informasi tentang harga pembukaan (open), harga penutupan (close), harga tertinggi (high) dan harga terendah (low), keempat data tersebut biasa disingkat OHLC (open, high, low, close)

Arti sebuah candlestick
        Alasan utama para trader menggunakan candlestick adalah selain menunjukkan harga juga menyimpan informasi mengenai analisis/pasar yang dapat memprediksi pergerakan harga untuk pembentukan candle berikutnya.

        Long body menunjukkan adanya minat yang sangat kuat untuk membeli atau menjual atau bisa menunjukkan banyak sekali aktivitas transaksi. Semakin panjang ukuran bodi berarti miat semakin kuat. Short body menunjukkan sedikit aktivitas jaul beli.
 
        Long shadow menunjukkan adanya tekanan yang tinggi dari arah sebaliknya, misalkan candle yang terbentuk adalah bearish candle dengan shadow atas yang panjang menandakan adanya tekanan dari para pembeli namun pada akhirnya para penjual yang mendominasi. Bullish candle dengan shadow bawah yang panjang menandakan adanya tekanan penjual yang tinggi namun sayangnya para penjual tidak mampu meneruskan ke bawah dan pada akhirnya para pembeli yang mendominasi.
        Pola-pola candlestick dapat dijadikan acuan reversal dan kontinuitas sebuah tren dari pasar. Ada banyak sekali pola yang sangat menguntungkan, di bawah ini adalah beberapa pola candlestick yang sering dijadikan acuan oleh para trader profesional.
1. Hammer
5. Engulfing
6. Morning star
7. Evening star
8. Piercing line
10. Inside bar
11. dll



Sumber
http://www.foreximf.com/belajar-forex/lanjutan/candlestick-pattern/
Suharto, Frento. 2012. Mengungkap Rahasia Forex. Jakarta : Elex Media Komputindo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar