Selasa, 16 Agustus 2016

Stochastic Oscillator


         Stochastic Oscillator adalah sebuah indikator teknis yang dikembangkan pertama kali oleh George C. Lane akhir tahun 1950an. Indikator teknis ini merupakan salah satu momentum oscillator yang menunjukkan posisi closing saat ini secara relatif terhadap range transaksi dalam suatu periode tertentu. Closing level yang konsisten berada pada kondisi puncak (peak) merupakan indikatorterjadinya akumulasi (buying pressure). Sebaliknya, closing level yang konsisten berada pada bottom mengindikasikan terjadinya distribusi (selling pressure).
        Indikator Stochastic Oscillator terdiri dari dua buah garis, yaitu garis %K dan garis %D. &K adalah garis yang menggambarkan posisi relatif serta harga closing terhadap range harga tertinggi dan terendah dalam periode pengamatan. Sedangakan %D merupakan trigger line yang tidak lain merupakan rata-rata pergerakan harga berdasarkan Simple Movng Average dari %K ( garis %D adalah garis yang dibuat untuk mengidentifikasikan arah pergerakan harga dari garis %K).
       Nilai maksimal %D dan %K pada Stochastic Oscillator adalah 100 sementara nilai minimalnya 0. Dengan nilai yang konstan seperti ini, maka jelas bahwa fungsi dari Stochastic Oscillator adalah untuk mendeteksi kondisi overbought dan oversold.
       Stochastic biasanya bekerja dengan baik pada saat market berada dalam keadaan sideway. Oleh karena itu, Anda harus berhati-hati menerjemahkan sinyal buy ataupun sell dari stochastic pada saat market trending.
        Ketika market sedang trending, kita bisa menggunakan stochatic sebagai referensi. Syaratnya adalah sinyal yang muncul harus searah dengan tren yang sedang berlangsung. Jadi pada saat downtrend, yang dicari adalah sinyal sell. Sebaliknya pada saat uptrend, yang Anda cari adalah sinyal buy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar