Sumber : www.tradingeconomics.com |
Producer Price Index (Indeks harga produsen) adalah sebuah indikator yang menghitung perubahan harga dalam tingkat
pedagang besar (grosir). Pada mulanya PPI dikenal sebagai WPI (Whole
Price Index) sampai dengan tahun 1978. PPI sendiri merupakan salah satu
indikator tertua yang dikeluarkan oleh Bureau of Labor Statistics (USA).
Asal usul indeks ini dapat ditemukan di resolusi Senat A.S. tahun 1891 yang mengizinkan Komite Keuangan Senat menyelidiki dampak
hukum tarif "terhadap impor dan ekspor, pertumbuhan, pembangunan,
produksi, dan harga hasil tani dan barang manufaktur di dalam dan luar
negeri".
Ada tiga tingkat PPI: mentah, proses, dan akhir. Harga barang yang siap
digunakan ini, mencerminkan harga barang yang akan dikenakan kepada
konsumen. Harga barang yang termasuk kategori mentah dan dalam tahap
pemrosesan sering memberikan gambaran akan terjadinya kenaikan inflasi.
Harga yang menjadi patokan bagi CRB (Commodity Research Bureau) adalah
harga bahan mentah yang juga menjadi dasar harga yang untuk dijual dalam
Pasar.
Sumber : www.financialfreedomindonesia.com |
Selama tahap produksi, pasar lebih menekankan indikator PPI yang tidak
memasukan komponen makanan dan energi. Harga komponen makanan dan energi
tidak dimasukan dalam perhitungan PPI karena tidak valid dalam
kaitannya dalam tingkat inflasi pada periode tersebut. Biasanya Pasar
bereaksi terhadap berita PPI yang direlease bulanan dan tahunan ini. PPI
tidak direvisi setiap bulan, tapi tahunan. Biasanya PPI pada periode
saat ini tak berbeda jauh dibandingkan dengan PPI periode lalu.
PPI terdiri dari beberapa bagian dimana tiap bagiannya memiliki struktur
tersendiri. Tiga bagian utama yang menjadi inti dari PPI adalah
industri, komoditi dan tingkat produksi dari keduanya (Stage of
Processing). PPI tidak memasukkan komponen yang memiliki volatilitas
tinggi seperti sektor energi dan makanan.
PPI tergolong indikator awal dalam menentukan tingkat inflasi dari
sebuah negera. Biasanya PPI digunakan sebagai prediktor awal untuk
menentukan CPI (Consumer Price Index) yang merupakan indikator utama penentu inflasi. Kenaikan inflasi pada
akhirnya akan membuat suku bunga naik yang cenderung memperkuat nilai
tukar negara yang bersangkutan. Untuk itu PPI digolongkan sebagai salah
satu indikator menengah B, skala A sampai E dengan A adalah indikator
sangat penting dan E tidak penting.
PPI mengukur tingkat perubahan harga dari perspektif penjual. Tidak
sebagus CPI dalam mengindikasi tekanan inflasi. Tetapi karena memasukkan
komponen barang-barang yang sedang dalam proses produksi, PPI
seringkali dapat sekaligus memperkirakan CPI.
Sumber
http://belajarforex.com/indikator-fundamental/producer-price-index-ppi.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Indeks_harga_produsen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar